• Peele posted an update 1 year, 2 months ago

    Persiapan Umroh untuk Wanita: Siapkan 5 Hal Ini! Persiapan umroh untuk wanita agaknya akan lebih repot dibandingkan pria. Namun tidak apa-apa, kami akan mencoba memberikan referensi untukmu. Umroh ini bisa dipersiapkan jauh-jauh hari, dan memang sebaiknya seperti itu. Supaya nantinya tidak ada satu hal pun yang terlewatkan apabila ingin umroh ke Mekkah. Ada banyak persiapan umroh untuk wanita yang bisa kamu siapkan sejak sekarang. Persiapan ini meliputi persiapan mental, persiapan fisik, hingga persiapan perlengkapan yang sebaiknya dibawa saat umroh. Persiapan ini sangatlah mutlak dan harus dilakukan jauh-jauh hari sebelum hari-H keberangkatan. Nah, kira-kira persiapan apa saja yang perlu disiapkan sekarang untuk umroh? Buat bunda yang ingin menyiapkannya mulai dari sekarang, berikut ulasan yang telah kami rangkumkan. Sebelum jauh mempersiapkan hal-hal yang bersifat teknis, mulailah terlebih dulu untuk menyiapkan hal-hal yang berhubungan dengan fisik. Fisik alias ketahanan tubuh akan sangat diuji saat kita melakukan umroh selama beberapa hari. Cuaca yang ekstrem dan iklim yang berbeda, tentu akan mempengaruhi fisik kita. Untuk itulah, berlatih fisik menjadi hal penting yang harus dilalui sebelum mempersiapkan beberapa hal lainnya sebelum umroh.

    Alur pertama mengisahkan Zein dan Emaknya (sebagai tokoh utama), alur kedua memaparkan kehidupan keluarga juragan haji, dan alur ketiga menceritakan seorang politikus dan sekretaris cantiknya. Seolah-olah tokoh-tokoh dalam ketiga alur ini tidak berhubungan, tetapi pada akhir cerita mereka dipertemukan dalam ending yang tragis (Zein). Teknik penceritaan cerpen yang demikian juga mengingatkan kita pada sinetron-sinetron dalam negeri kita yang multialur. Selain itu, kelebihan cerpen ini juga dapat kita lihat dalam penyampaian ceritanya yang menggunakan teknik arus kesadaran (stream of counciousness) hingga terjadi lompatan yang ekstrem dalam rangkaian alurnya. Bagian yang seharusnya menjadi ending dalam cerpen ini dijungkirbalikkan penulisnya ke bagian pembuka cerita. Cerpen-cerpen lain dalam kumpulan cerpen Emak Ingin Naik Haji juga berbicara tentang wajah masyarakat kita. Rumah tangga yang mengalami banyak prahara (seperti dalam cerpen “Jadilah Istriku”, “Sepuluh Juta Rupiah”, dan Cinta Laki-laki Biasa”), cobaan yang dialami anggota keluarga (dalam cerpen “Koran”, “Cut Rani”, “Jendela Rara”, “Laki-laki yang Menyisir Rindu”, “Bulan Kertas”, dan “Air Mata Bireuen”). Kumpulan cerita ini juga menyuguhkan cerita cinta yang tidak biasa (dalam cerpen “Cinta Begitu Senja” dan “Cinta Laki-laki Biasa”). Akhirnya, dalam kumpulan cerpen Emak Ingin Naik Haji, Asma Nadia menyajikan sebuah potret wajah Indonesia dalam satu album dengan beragam foto di dalamnya. Kumpulan cerpen Emak Ingin Naik Haji menyelipkan pesan-pesan moral yang membuat kita sadar bahwa tokoh-tokohnya ada di sekitar kita. Konflik pribadi (bukan kolektif) yang melatari hampir seluruh cerpen dalam kumpulan cerpen ini membentangkan panorama fenomena pada masing-masing individu dalam masyarakat kita hingga buku ini cocok dibaca dan direnungkan oleh mereka yang merasa peduli terhadap kondisi bangsa kita. Selamat membaca dan telusuri hikmah di dalamnya. Emha Ainun Nadjib tergolong manusia multidimensi. Awalnya dikenal sebagai penyair, paket haji furoda , novel, drama, esai, dan cerpen dengan berbagai tema sosial budaya yang relevan dengan kehidupan masyarakat kecil.

    Masalah yang ingin diungkap dalam penelitian ini adalah ingin melihat bagaimana isi cerita film yang dibingkai oleh Aditya Gumay sebagai Sutradara film Emak Ingin Naik Haji. Dengan menggunakan analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki dan menggunakan Teori Agenda Setting Media, dapat ditelaah bagaimana realitas simbolik yang disajikan dalam film Emak Ingin Naik Haji dan bagaimana proses pengemasan pesan oleh Aditya Gumay dalam film ini melalui elemen Sintaksis, Skrip, Tematik, dan Retoris sesuai isu pesan yang ditonjolkan dalam frame-frame yang terdapat dalam cerita film tersebut. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena dalam pelaksanaannya lebih dilakukan pada pemaknaan teks. Pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi, kemudian data-data dianalisis melalui struktur framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa dengan menganalisa film menggunakan analisis framing dan strukturnya, dapat mengungkap isu pesan yang ingin disampaikan oleh Sutradara kepada penonton. Hasil dari analisis framing film Emak Ingin Naik Haji ini juga dapat ditemukan pesan-pesan yang mengandung unsur kebaikan (pesan moral). Pesan moral yang penulis dapatkan dari hasil analisis yaitu: Naik haji karena kecintaan kepada Allah, Naik haji karena mengedepankan gengsi, dan Naik haji karena tuntutan jabatan.

    Emak Ingin Naik Haji adalah film Indonesia yang dirilis pada 12 November 2009 dengan disutradarai oleh Aditya Gumay dan dibintangi oleh Aty Cancer Zein, Reza Rahadian, dan Didi Petet. Emak Ingin Naik Haji diangkat dari cerita pendek karangan Asma Nadia. Film ini juga menghadirkan penampilan khusus dari Jeffry Al Buchori. Emak Ingin Naik Haji mendapatkan enam nominasi Festival Film Indonesia 2009, termasuk tiga kategori akting; Aktor Terbaik untuk Reza Rahadian, Aktris Terbaik untuk Aty Kanser dan Aktris Pembantu Terbaik untuk Ayu Pratiwi. Film ini bercerita tentang tokoh Emak, seorang wanita berusia lanjut yang sabar, tulus, dan penuh kebaikan hati, seperti umat Islam lainnya, sangat ingin menunaikan ibadah haji. Sayangnya, Emak tidak memiliki biaya untuk mewujudkan keinginannya. Kehidupan Emak sehari-hari hanya bergantung pada hasil jualan kue. Ada juga sedikit tambahan uang dari Zein, anaknya yang duda, penjual lukisan keliling. Walaupun Emak tahu bahwa pergi haji adalah salah satu hal yang mungkin sulit diraih, Emak tidak putus asa, dia tetap mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk disetorkan ke tabungan haji di bank. Zein, yang melihat kegigihan Emak, berusaha dengan berbagai cara untuk dapat mewujudkan keinginan Emak. Tapi, keterbatasannya sebagai penjual lukisan keliling, serta masalah-masalah yang diwarisinya dari perkawinannya yang gagal, menyebabkan Zein hampir-hampir putus asa dan nekat. Sementara, tetangga Emak yang kaya raya sudah beberapa kali menunaikan haji, apalagi pergi umroh. Di tempat lain ada orang berniat menunaikan haji hanya untuk kepentingan politik. Niniek L. Karim sebagai Hj. Henidar Amroe sebagai Ny. Artikel bertopik film Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.